Contoh Verba

Nama : Yunitasari
NPM : 126211686
Kelas : 4C
Mata Kuliah : Morfologi Bahasa Indonesia Lanjut
Bahasa Daerah - Bahasa Indonesia

A. 10 contoh verba proses
 1. Daun itu nampak menguning ( Daun itu tampak menguning ).
Kata yang bercetak miring di atas menunjukkan verba proses, karena proses menguningnya sebuah daun yang awalnya  hijau menjadi menguning akibat kemarau. 
2.  Bah memanjat pokok kelape ( Ayah memanjat pohon kelapa ).
Kata yang bercetak miring di atas menunjukkan verba proses, karena proses ayah memanjat sebuah pohon kelapa dari bawah untuk menuju ke atas pohon.
3.  Emak sedang menyiram bunge mawar ( Ibu sedang menyiram bunga mawar ).
Kata yang bercetak miring di atas menunjukkan verba proses, karena proses ibu yang sedang menyiram sebuah tanaman. 
4.  Ani sedang membace koran ( Ani sedang membaca koran ).
Kata yang bercetak miring di atas menunjukkan verba proses, karena proses Ani sedang membaca sebuah koran.
5. Pak cik  ngasah pisau ( Paman mengasah pisau ).
 Kata yang bercetak miring di atas menunjukkan verba proses, karena proses paman mengasah pisau yang tumpul menjadi tajam.
6. Lili sedang menangis di bilik ( Lili sedang menangis di Kamar ).
Kata yang bercetak miring di atas menunjukkan verba proses, karena proses menangis yang mengeluarkan air mata.
7. Dani membunuh seekor babi jantan ( Dani membunuh seekor babi jantan ).
 Kata yang bercetak miring di atas menunjukkan verba proses, karena membunuh proses dari mematikan yang hidup (hewan) menjadi mati.
8. Mak cik sedang menanam pokok pisang ( Bibi sedang menanam pohon pisang ).
Kata yang bercetak miring di atas menunjukkan verba proses, karena proses bibi yang sedang menanam sebuah pohon pisang.
 9. Adik sedang melukis pemandangan ( Adik sedang melukis pemandangan ).
 Kata yang bercetak miring di atas menunjukkan verba proses, karena proses membuat sebuah lukisan dengan proses membuat sketsa, dll, sehingga menjadi sebuah lukisan yang indah.
10. Gunung kelud itu meletus ( Gunung kelud itu meletus ).
 Kata yang bercetak miring di atas menunjukkan verba proses, karena proses meletusnya sebuah gunung berapi yang masih aktif.

B. 10 contoh verba perbuatan
1. Adik jatuh dari sepeda ( Adik jatuh dari sepeda ).
2. Lala menolak sepeda motor ( Lala mendorong sepeda motor).
3. Nasi itu dah masak ( Nasi itu sudah masak ).
4. Katak itu loncat ( Katak itu lompat ) .
5. Balon itu terbang ( Balon itu terbang ).
6. Budi mandi di sungai ( Budi mandi di sungai ).
7. Siswa itu duduk rapi di kelas ( Siswa itu duduk rapi di kelas ).
8. Mak cik sedang tidou siang ( Bibi sedang tidur siang ).
9. Ayam itu makan jagung ( Ayam itu makan jagung ).
10. Pak cik datang dari Bandung ( Paman datang dari Bandung ).
Bagian yang bercetak miring pada kalimat-kalimat di atas merupakan verba perbuatan. Dalam kata jatuh, mendorong, masak, loncat, terbang, mandi, duduk, tidur, makan, datang. Verba perbuatan dapat dipakai dalam kalimat perintah, misalnya dari kata loncat, dapat dibentuk kalimat perintah loncat! atau loncatlah!. Verba perbuatan menunjukkan kata yang dilakukan oleh subjek.

C. 10 contoh verba keadaan
1. Kakak senang membace buku ( Kakak senang membaca buku ).
2. Loli biso kepalo ( Loli sakit kepala ).
3. Kelinci itu mati dilanggo mobil ( Kelinci itu mati ditabrak mobil ).
4. Udara di Bandung sangat sejuk ( Udara di Bandung sangat dingin ).
5. Ladang itu kering, karena kemarau ( Sawah itu kering, karena kemarau ).
6. Cuaca hari ini sangat hangat ( Cuaca hari ini sangat panas ).
7. Kemarin Kota Pekanbaru ujan ( Kemarin Kota Pekanbaru hujan ).
8. Perutku terasa sangat lapo ( Perutku terasa sangat lapar ).
9. Kasut Ani kotou ( Sendal Ani kotor ).
10. Wawan malas mengerjakan PR ( Wawan malas mengerjakan PR ).
 Bagian yang bercetak miring pada kalimat-kalimat di atas merupakan verba keadaan. Dalam kata senang, sakit, mati, dingin, kering, panas, hujan, lapar, kotor, malas. Verba yang mengandung makna keadaan umumnya tidak dapat dipakai untuk membentuk kalimat perintah dan verba keadaan menyatakan bahwa verba berada dalam situasi tertentu. Misalnya sakit, tidak dapat diubah menjadi kalimat perintah dan kata sakit menunjukkan situasi tertentu yaitu dia sedang sakit.

D. 5 contoh verba ekatransitif
1. Emak sedang memasak sayur bayam ( Ibu sedang memasak sayur bayam ).
2. Pak cik menggali perigi ( Paman menggali sumur).
3. Bah sedang memperbaiki pagar umah ( Ayah sedang memperbaiki pagar rumah ).
4. Nana akan melipat baju ( Nana akan melipat baju ).
5. Ani sedang membuat nasi goreng ( Ani sedang membuat nasi goreng ).
Verba ekatransitif hanya diikuti oleh satu objek. Dalam kata yang bercetak miring di atas, memasak, menggali, memperbaiki, melipat, membuat. Misalnya melipat, verba ini hanya memerlukan sebuah objek yaitu baju.

E. 5 contoh verba dwitransitif
1. Saye membuatkan adik sebuah puisi ( Saya membuatkan adik sebuah puisi ).
2. Aki memanggil pak cik mengenai penjualan tanah ( Kakek memanggil paman mengenai penjualan tanah).
3. Emak menjahitkan Adik baju melayu ( Ibu menjahitkan Adik baju melayu ).
4. Abang menolak mobil Bah yang mogok di jalan raya ( Abang mendorong mobil Ayah yang mogok dijalan raya ).
5. Diah menggorengkan ayam buat Mak cik yang sedang sakit ( Diah menggorengkan ayam untuk Bibi yang sedang sakit ).
 Verba dwitransitif, kalimat aktif yang dapat diikuti oleh dua nomina, satu objek dan satunya lagi sebagai pelengkap. Misalnya, verba menjahitkan memiliki objek (adik) dan pelengkap ( baju melayu ). Jadi, dalam kalimat Ibu menajahitkan baju melayu tersirat pengertian bahwa baju yang dijahitkan oleh Ibu itu untuk orang lain.

 F. 5 contoh verba taktransitif
1. Bajunya berwarne merah ( Bajunya berwarna merah ).
2. Pak cik sedang menyanyi (Paman sedang menyanyi ).
3. Waktu sangatlah berharga ( Waktu sangatlah berharga ).
4. Umah itu berpintu besar ( Rumah itu berpintu besar ).
5. Ani sangat cantik dengan berpakaian rapi ( Ani sangat cantik dengan berpakaian rapi ).
Verba taktransitif adalah verba yang tidak memiliki nomina di belakangnya yang dapat berfungsi sebagai subjek dalam kalimat pasif. Verba taktransitif dibagi atas dua macam, yaitu verba pelengkap dan verba tak berpelengkap. Verb berwarna, berpintu, berpakaian adalah verba berpelengkap, dan pelengkap verba itu harus ada dalam kalimat. Jika pelengkap tidak ada, maka kalimat tidak sempurna seperti pelengkap merah, besar, rapi. Verba berharga dan menyanyi tidak dapat diberi pelengkap.


Komentar

  1. terimakasi, ini membantu menyelesaikan tugas saya ;))))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya sama-sama, Terima kasih kembali, senang bisa membantu, semoga bermanfaat :)

      Hapus
  2. Balasan
    1. Terima kasih :) untuk sebagai referensi, coba dikaji ulang, karena ini juga bagian dari tugas saya..

      Hapus
  3. Kak,mau tanya.berarti kalo verba itu harus yang aktif ya?
    Kalau dilakukan berarti bukan verba ?

    BalasHapus
  4. thanks info nya bermanfaat bgt baca juga Teks Berita

    BalasHapus
  5. Makasih mbak..tpi klo verba yg digunakan dalam teks eksp
    osisi bagaimana..??

    BalasHapus
  6. Terima kasih. Artikelnya sangat membantu😊
    감사합니👌

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teks Prosedur

Konsep Teknologi Perkantoran

Frase